Sebuah film produksi Singapura yang menceritakan 3 orang anak yang nilai2nya di sekolah di bawah rata-rata. Anak pertama bernama Terry. Ia memiliki orang tua yang over protektif dan kehidupan yang sangat berkecukupan. Hal ini membuatnya menjadi anak yang sangat penurut dan tidak mandiri. Anak kedua bernama Liu Kok Pin. Ia kurang dalam pelajaran, tetapi sangat pandai menggambar. Ibunya sangat ingin ia memiliki nilai yang baik agar masa depannya cerah. Ibunya mengajarinya setiap hari dan memukul anaknya bila ia tidak bisa mengerti pelajaran. Anak ketiga bernama Boon Hock. Kesehariannya ia membantu ibunya berjualan mie, menjaga adiknya, dan belajar. Ia berusaha untuk belajar agar tidak dipandang rendah oleh orang lain.
Terry diberitahu oleh ibunya agar tidak mencampuri urusan orang lain. Liu Kok Pin selalu mendapat masalah dan berujung dipukuli oleh ibunya. Ayah Terry adalah pengusaha Chinnese BBQ Pork, ia memecat salah seorang pegawainya. Pegawai ini terbelit hutang yang harus cepat dibayar, karena itu ia menculik Terry dan Boon Hock, karena Boon Hock berusaha membela Terry. Akhirnya Boon Hock dan Terry kabur dan penculik alias mantan pegawai perusahaan ayah Terry itu tertangkap.
Ayah Liu Kok Pin bekerja di perusahaan kreatif yang bertugas memberikan ide kreatif kepada klien tentang pemasaran produk klien. Ia mendapat saingan seseorang dari luar negeri. Akhirnya ayah Liu Kok Pin harus berhenti bekerja karena kalah bersaing. Kejadian yang tidak menyenangkan pun berlanjut. Ibunya Liu Kok Pin menderita Leukemia. Ia harus mendapatkan donor sumsum tulang. Setelah satu sekolah mengadakan pengecekan, sumsum tulang dari ayah Terry ternyata yang cocok. Ayah Terry dan ayah Liu Kok Pin pernah terlibat beberapa kali perseteruan, sehingga saling marah. Awalnya ayah Terry tidak mau, tetapi akhirnya mau.
Ternyata sumsum tulang yang cocok itu bukanlah milik ayah Terry, tetapi milik Terry. Terry akhirnya mau mendonorkan sumsumnya walaupun ia sangat takut. Ia mau melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain. Kemudian kesehatan ibu Liu Kok Pin pun membaik. Untuk membalas jasa, ayah Liu Kok Pin menyediakan diri untuk membantu memikirkan produk kreatif untuk perusahaan ayah Terry yang sedang kalah bersaing dengan produk Taiwan.
Akhirnya, Boon Hock berhasil mendapatkan nilai 92 pada ulangan matnya. Terry sudah lebih berani untuk tidak menurut atas hal-hal yang kurang benar dan dapat melakukan sesuatu untuk orang lain. Gambar Liu Kok Pin ternyata diikutkan ke kompetisi di US oleh gurunya. Ia mendapat juara 2 dan diberikan beasiswa untuk belajar di sana. Produk baru perusahaan ayah Terry pun diserbu konsumen.
Sebuah film sederhana yang penuh makna :)
Dari film ini kita dapat menemukan 2 pesan yang disampaikan, yaitu :
- Tidak ada "musuh" yang tidak bisa kita taklukkan asal kita mau mengenal dan menekuninya, dan semua orang memiliki bakat dan caranya sendiri untuk dapat menaklukkannya.
- Utamakan kebaikan dan senyuman, bukan amarah.
^.^
No comments:
Post a Comment
Please keep comment..