Tuesday, March 2, 2010

Renungan 1 : Perangkap Tikus

Seekor tikus yang sedang mengendap-endap di rumah petani tersentak kaget melihat sebuah bungkusan berisi perangkap tikus "menganga" di depannya. Langsung ia berlari keluar dan memberitakan kabar itu kepada semua binatang peternakan yang ia temui.

"Pak Ayam, Pak Ayam, saya melihat perangkap tikus di dalam rumah petani, mengerikan sekali!" teriak tikus. "Ya itu memang mengerikan untukmu tikus, tapi buatku kan tidak," jawab Pak Ayam acuh.

Kemudian tikus bertemu Pak Kambing. "Pak Kambing, Pak Kambing, saya melihat perangkap tikus di dalam rumah petani, mengerikan sekali!" teriak tikus. "Wah itu masalah berat untukmu, tetapi aku hanya bisa berdoa untukmu," sahut Pak Kambing.

Tikus berlari lagi dan bertemu Pak Sapi. "Pak Sapi, Pak Sapi, saya melihat perangkap tikus di dalam rumah petani, mengerikan sekali!" teriak tikus sekali lagi. Namun Pak Sapi tertawa dan berkata, "Perangkap tikus? Jadi saya dalam bahaya besar ya? Hahahahaa.."

Tikus pun sedih dan harus menghadapi perangkap itu sendiri.

Pada malam itu, ada seekor ular yang masuk ke rumah petani. Ular ini kemudian terjepit perangkap tikus sehingga tidak bisa ke mana-mana. Istri petani langsung turun untuk melihat tikus tangkapannya begitu ia mendengar bunyi perangkap. Ia tidak tahu ternyata ular yang terperangkap dalam kegelapan itu. Ular pun mematok sang istri. Istri petani pun menggigil dan demam.

Obat pertama yang diberi untuk penderita demam adalah sup ayam yang hangat. Segera petani memotong ayamnya untuk dijadikan sup.

Namun sang istri tidak juga sembuh. Banyak orang berdatangan membesuk. Petani pun harus menyediakan makanan. Kemudian ia memotong kambingnya untuk dijadikan gulai.

Selang beberapa saat, sang istri akhirnya tidak tertolong dan meninggal. Banyak orang datang ke pemakamannya dan petani juga harus menyediakan makanan untuk mereka. Ia pun mengambil sapinya dan memotongnya.

Akhirnya semua binatang merasakan betapa mengerikannya perangkap tikus itu.


Cerita ini menggambarkan binatang-binatang yang acuh dengan masalah binatang lainnya. Mereka menganggap perangkap tikus adalah sesuatu yang kecil untuk mereka. Saat orang meremehkan dan tidak membantu masalah kecil orang lain dan lingkungannya, maka suatu saat masalah itu akan menjadi besar dan berdampak pada orang itu sendiri.


Namun saat kita lihat seekor tikus yang berperan utama, kita juga dapat berpikir mengapa tikus tidak dipercaya? Jika ada perangkap tikus untuknya, pastilah dia sudah menyusahkan petani dan istrinya. Mungkin mencuri makanan. Mungkin binatang-binatang itu juga kesal pada si tikus sehingga tidak ada seekor pun yang menanggapinya. Janganlah juga kita seperti si tikus yang suka merepotkan orang, haruslah kita berusaha dan jangan mencuri. Jika kita berbuat baik kepada orang lain, mungkinkah orang lain akan membalasnya dengan kejahatan?

^.^

No comments:

Post a Comment

Please keep comment..